Hallo! Selamat Datang di Blog Kelompok 2 Golongan A Mata Kuliah Fisiologi Benih Angkatan 2023 Cek Anggota!

Pengaruh Suhu Perendaman Benih

Dosen Pengampu:

Putri Santika, S.ST.,M.Sc.
Dewi F. Sabiku, S.P..M.Si.
Dr. Ir. Rahmat Ali Syahban, M.Si.

Teknisi:

Prayitno S.P
Rina Siofiana S.ST

Anggota:

1. Siti Jamilatus Z (A41230468)

2. Wirdiyan Bagas K (A41230500)

3. Syaiyid Yusuf (A41230501)

4. Mirza Cahyo W (A41230518)

5. Ardi Firmansyah (A41230509)

6. Muhammad Sahar R (A41230526)

7. Tegar Firmansyah (A41230544)

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2024

BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang mempunyai perakaranyang dangkal. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang, sehingga tidak mudah rebah. Bibit tanaman kopi berasal dari bibit stek, cangkokan, dan bibitokulasi. Tanaman kopi umumnya mulai berbunga setelah berumur kuranglebih dua tahun. Bunga keluar dari ketiak daun yang terletak pada batangutama dan cabang reproduksi tetapi bunga yang keluar dari dua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas dan hanyadihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder reproduktif yang berubahfungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembangmenjadi bunga secara serempak dan bergerombol (Tjokrowinoto, 2002).

Kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan salah satu jenis kopi yangumumnya dibudidayakan oleh petani di daerah dataran rendah ( Diatas 700 m dpl) karenarelatif lebih tahan terhadap serangan penyakit karat daun bila dibandingkan dengankopi jenis Arabika (Coffea arabica). Menurut para petani, keunggulan lainnyaadalah pemeliharaan kopi jenis Robusta dianggap lebih mudah dan sederhanaatau tidak terlalu rumit (Risandewi, 2013).

Guna memaksimalkan bibit yang tumbuh di persemaian maka terlebih dahuludilakukan perkecambahan benih. Perlakuan pada benih dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan cara mekanis, fisik maupun kimia. metode yang paling praktis karena dalam perkecamabahan adalah dengan merendam benihkopi pada air bersuhu tinggi. Perendaman menggunakan air bersuhu tinggi terujiefektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo,2012).

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pertumbuhandan perkecambahan benih kopi robusta dengan 4 (empat) perlakuan perendamanyang berbeda, yaitu benih yang langsung dikecambahkan, dihilangkan kulit tanduknya (kontrol), benih direndam dengan suhu 30℃ selama 30 menit, benih direndam dengan suhu 60℃ selama 30 menit, dan benih yang direndam dengan suhu 90℃ selama 30 menit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Kopi robusta merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari Benua Afrika,tepatnya dari negara Ethiopia pada abad ke-9 yang memasukkan biji kopi untuk dikombinasikan dengan makanan pokok seperti daging dan ikan. Tanaman ini mulaidipopulerkan di dunia pada abad ke-17 di India. Kemudian, menyebar ke BenuaEropa oleh seorang berkebangsaan Belanda dan dilanjutkan ke negara lain termasuk ke wilayah jajahannya yaitu Indonesia (Panggabean, 2011).

Kopi masuk kewilayah Indonesia pada tahun 1696 dibawa oleh Belanda dariMalabar, India ke Jawa dan ditanam di perkebunan Kedawung, Jakarta. Tetapi, pembudidayaan ini gagal dikarenakan terjadinya gempa dan banjir. Tahun, 1699, Belanda kembali mendatangkan stek pohon kopi dari Malbar, kopi yang ditanam diIndonesia menghasilkan kualitas sangat baik hal ini diketahui dari 6 sampel kopiyang diteliti di Amsterdam. Biji kopi yang dikembangkan di pulau Jawa kemudiandijadikan bibit untuk perkebunan di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa jeniskopi yang tersebar di Indonesia antara lain: kopi arabika, robusta, dan liberika. Namun, yang terkenal di Indonesia yaitu kopi arabika dan robusta (Afriliana, 2018).

Kopi Robusta mampu beradaptasi lebih baik dibanding kopi Arabika. Areal perkebunan kopi Robusta di Indonesia relatif luas karena dapat tumbuh baik padadaerah yang lebih rendah. Kopi Robusta memiliki karakteristik fisik biji agak bulat, lengkungan tebal dan garis tengah dari atas kebawah hampir rata (Rukmana, 2014).

Salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan kopi adalah ketersediaan bahan tanam (benih) yang berkualitas, indikator benih berkualitas adalah memilikiviabilitas dan vigor yang baik. Benih kopi memiliki struktur kulit biji yang kerassehingga menyebabkan lamanya waktu perkecambahan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan khusus dalam meningkatkan perkecambahan semai kopi dengan cara perendaman benih kopi. Kopi Robusta dapat hidup di tanah agak masam, yaitu pH 5,5 – 6,5.

Menurut Indrawanto et al., (2010) Kopi jenis arabika, robusta, dan liberika merupakan jeniskopi yang terdapat di Indonesia. Akan tetapi, kopi yang banyak dibudidayakan diIndonesia adalah kopi jenis arabika dan robusta. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kopi berkisar 1.500 sampai 2.500 mm/tahun dengan rata-rata bulan kering 3 bulan. Rata-rata suhu yang diperlukan untuk tanaman kopi berkisar 15 °C sampai 25°C dengan kelas lahan SI atau SII.

BAB III METODOLOGI


3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum fisiologi benih tentang Invigorasi Benih Kedelai dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, pukul 13.00-15.00 WIB. Di laboratorium Teknologi Benih lantai 2 Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan

  1. Thermometer,
  2. Gelas beaker,
  3. Bak perkecambahan,
  4. Kertas label,
  5. ATK,
  6. Panci,
  7. Kopi Robusta,
  8. Air panas bersuhu 30℃, 60℃, 90℃

3.3 Prosedur Kerja

  1. Siapkan alat dan bahan,
  2. Panaskan air sampai mendidih,
  3. Pisahkan benih kopi dengan kulit tanduknya,
  4. Masukkan benih kopi ke dalam 4 beaker glass masing-masing 50 butir untuk diberi perlakuan sebagai berikut,
    • Perlakuan 1: Kontrol (benih langsung dikecambahkan, dihilangkankulit tanduknya)
    • Perlakuan 2: Benih tanpa kulit tanduk, direndam selam 30 menit dengan suhu awal 30°C
    • Perlakuan 3: Benih tanpa kulit tanduk, direndam selam 30 menit dengan suhu awal 60°C
    • Perlakuan 4: Benih tanpa kulit tanduk, direndam selam 30 menit dengan suhu awal 90°c
  5. Setelah air mendidih, ukur suhu air panas menggunakan termometer suhu airsampai suhu yang diinginkan,
  6. Jika air panas telah mencapai suhu yang diinginkan, tuang air panas ke dalam beaker glass,
  7. Tanam perlakuan kontrol pada bak perkecambahan,
  8. Setelah direndam 1 hari, benih kopi pada perlakuan 2, 3, dan 4 di tanam pada bak perkecambahan,
  9. Beri label pada setiap perlakuan.

BAB IV HASIL DAN PEMABAHASAN


4.1 Hasil

Tabel 4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

Ini pembahasan

Dari hasil diatas .....

Ini pembahasan

Dari hasil diatas .....

Ini pembahasan

Dari hasil diatas .....

BAB V PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa benih kopi yangdirendam dengan suhu 00℃ memiliki persentase viabilitas paling tinggi disbandingyang lain. Hal tersebut diduga karena karakteristik pertumbuhan dan kemampuan respirasi benih tersebut.

5.2 Saran

Saran untuk mahasiswa saat melakukan praktikum agar mematuhi sop agar praktikum berjalan dengan lancar dan diperlukan ketelitian sehingga didapatkan hasilyang tepat dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA


Afriliana, A. 2018. Teknologi Pengolahan Kopi Terkini. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Panggabean, Edy. (2011). Buku Pintar Kopi.1st edition. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika danRobusta. Penebar Swadaya: Jakarta.
Risandewi, Tri. 2013. Jurnal Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta di KabupatenTemanggung (Studi Kasus di Kecamatan Candiroto) Temanggung.
Rukmana.2014. Untung Selangit Dari Agribisnis Kopi. Lily Publisher. Yogyakarta.
Suhendra, D., S. Efendi, dan A. Anwar. 2020. Efek Perubahan Kondisi Fisik BenihKopi Terhadap Konsentrasi Hormon Giberelin (ga3) dan Perendaman SuhuAir yang Berbeda. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi. 22(2):109–113.
Tjokrowinoto, M. 2002. Kopi Kajian Ekonomi Sosial.Kanisius. Yogyakarta.

LAMPIRAN


Posting Komentar

Cookie Consent
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet kamu. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami telah mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.